Allah subhanawata'ala berfirman dalam Surah Hud : ayat 36-49
Bismillahirrahmanirrahim..
Dan diwahyukan kepada Nuh, bahwasanya sekali-kali tidak akan beriman
diantara kaummu, kecuali orang yang telah beriman (saja), karena itu
janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang telah beriman (saja),
karena itu janganlah kamu bersedih hati tentang apa yang selalu mereka
kerjakan. (QS. 11:36)
Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan
dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku
tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya mereka itu akan
ditenggelamkan. (QS. 11:37)
Dan mulailah Nuh membuat bahtera.
Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka
mengejeknya. Berkatalah Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya
kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (QS.
11:38)
Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh
azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal". (QS.
11:39)
Hingga apabila perintah Kami datang dan dapur telah
memancarkan air, Kami berfirman: "Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari
masing-masing binatang sepasang (jantan dan betina), dan keluargamu
kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan
pula) orang-orang yang beriman". Dan tidak beriman bersama dengan Nuh
itu kecuali sedikit. (QS. 11:40)
Dan Nuh berkata: "Naiklah kamu
sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan
berlabuhnya". Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (QS. 11:41)
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung.
Dan Nuh memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh
terpencil: "Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah
kamu berada bersama orang-orang yang kafir". (QS. 11:42)
Anaknya menjawab: "Aku akan mencari perlindunganke gunung yang dapat
memeliharaku dari air bah!" Nuh berkata: "Tidak ada yang melindungi hari
ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang". Dan
gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka jadilah anak itu
termasuk orang-orang yang ditenggelamkan, (QS. 11:43)
Dan
difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan)
berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan
bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi 721, dan dikatakan:
"Binasalah orang-orang yang zalim". (QS. 11:44)
Dan Nuh berseru
kepada Rabbnya sambil berkata: "Ya Rabbku sesungguhnya anakku termasuk
keluargaku, dan sesungguhnya janji Engkau itulah yang benar. Dan Engkau
adalah Hakim yang seadil-adilnya". (QS. 11:45)
Allah berfirman:
"Hai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang
dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya (perbuatannya) perbuatan
yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang
kamu tidak mengetahui (hakekat)nya. Sesungguhnnya Aku memperingatkan
kepadamu supaya kamu jangan termasuk orang-orang yang tidak
berpengetahuan". (QS. 11:46)
Nuh berkata: "Ya Rabbku,
sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau sesuatu yang aku tiada
mengetahui (hakekat)nya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun
kepadaku, dan (tidak) menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan
termasuk orang-orang yang merugi". (QS. 11:47)
Difirmankan: "Hai Nuh, turunlah dengan selamat sejahtera dan penuh
keberkatan dari Kami atasmu dan atas umat-umat (yang mu'min) dari
orang-orang yang bersamamu. Dan ada (pula) umat-umat yang Kami beri
kesenangan pada mereka (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan
ditimpa azab yang pedih dari Kami". (QS. 11:48)
Itu adalah di
antara berita-berita penting tentang yang ghaib yang Kami wahyukan
kepadamu (Muhammad); tidak pernah kamu mengetahuinya dan tidak (pula)
kaummu sebelum ini. Maka bersabarlah; sesungguhnya kesudahan yang baik
adalah bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 11:49)
( Surah Hud : ayat 36-49 )
* * *
Kurang lebih 12.000 tahun silam, peradaban manusia sebelum peradaban
kita sekarang pernah mengalami suatu serangan banjir yang sangat
dahsyat, dan banjir waktu itu juga mengakibatkan tenggelamnya daratan.
Secara berturut-turut arkeolog menemukan sejumlah besar bukti yang
secara langsung atau pun tidak mengenai banjir dahsyat yang terjadi
waktu itu.
Ikhtisar dalam Alkitab yang berhubungan dengan
banjir dahsyat yang terjadi waktu itu menyebutkan, “Banjir meluap dan
menggenang selama 40 malam, air pasang menuju atas, perahu mengambang
dari atas permukaan bumi” : “Arus air meluap dahsyat di atas permukaan
bumi, seluruh pegunungan tergenang oleh air pasang”: “5 bulan kemudian,
perahu berhenti di atas gunung Ararat; dan setelah 4 bulan berlalu,
ketika daratan sudah kering, Nabi Nuh meninggalkan perahunya.”
Sejumlah besar bekas peninggalan prasejarah yang belakangan ini
ditemukan arkeolog, seperti misalnya, daratan Atlantis, budaya Yunani,
bangunan di dasar laut dan lain sebagainya kemungkinan besar tenggelam
karena banjir dahsyat waktu itu. Ada yang memperkirakan banjir dahsyat
itu terjadi 5.000 tahun yang lalu, mengikuti perkiraan ahli anstronomi,
perahu Nabi Nuh mulai dibuat pada 2465 SM dan hujan mulai turun pada
2345 SM.
Setelah perahu Nabi Nuh mendarat di gunung Ararat,
dimulailah kehidupan baru manusia. Mereka yang selamat mulai menyebar.
Begitu pula binatang-binatang. Biji-biji tanaman kembali disemaikan.
Karena dianggap melahirkan generasi baru manusia setelah Nabi Adam,
Nabi Nuh mendapat gelar The Second Father of Human Being –Bapak Manusia
Kedua. Oleh generasi inilah, kebudayaan dan peradaban manusia
dikembangkan. Selain di kawasan Ararat, juga di Mesopotamia yang ribuan
tahun kemudian menjadi pusat kejayaan Babilonia.
Sekelompok
peneliti underwater surveyors yang diketuai oleh Dr. Robert Ballard,
yang juga telah menemukan Titanic, telah menemukan sebuah bangunan lama
berusia kira-kira 7.500 tahun di dasar Laut Hitam, dekat pantai Turki.
Mereka telah menemukan struktur bangunan dari batu dan kayu di kedalaman
beberapa ratus kaki. Penemuan mereka menjadi bukti dari kejadian banjir
besar di zaman Nabi Nuh seperti diceritakan di dalam Alkitab dan
Al-Qur”an.
Menurut teori mereka, banjir besar tersebut
disebabkan oleh adanya pencairan gletser dari tanah tinggi di Eropa.“Ini
merupakan penemuan yang sangat menakjubkan,” kata Dr. Ballard di dalam
rancangan National Geographic Society bertajuk “Research Ship Northern
Horizon”.
Ballard menerangkan, “Banyak kasus yang terjadi
apabila air tawar dari sebuah telaga berubah menjadi air asin dan dampak
banjir besar tersebut menyebabkan kawasan daratan yang sangat luas
berubah menjadi dasar laut”.
MISTERI BAHTERA NABI NUH 'alaihissalam
Sebuah pasukan yang melibatkan ilmuwan dari Amerika dan Turki akan
mengadakan penyelidikan terhadap misteri gunung Ararat pada Juli
mendatang. Mereka akan mencari perahu Nabi Nuh.
Apakah kisah perahu
besar Nabi Nuh yang tercatat dalam kitab suci merupakan peristiwa nyata
atau mitos? Selama ini para ahli dan sarjana selalu berdebat, tidak
sedikit yang beranggapan, bahwa hingga saat ini sisa-sisa peninggalan
perahu Nabi Nuh masih tersimpan di puncak gunung Ararat Turki.
Menurut laporan media cetak Amerika pada 26 April 2004, sebuah tim
peneliti beranggotakan 10 orang yang dibentuk oleh petualang Amerika dan
Turki akan mendekati puncak gunung yang misterius itu pada Juli tahun
ini, untuk mencari jejak “perahu besar Nabi Nuh” (The Great Noah Ark).
McGivern, pimpinan The Trinity Corporation of Honolulu, Hawaii
mengatakan, bahwa sebelum mereka memasuki pegunungan Ararat, para
anggota tim masih harus melakukan sejumlah besar persiapan kerja,
seperti misalnya, mempelajari data-data yang berhubungan dengan ciri
geografis dan bentuk permukaan bumi serta adat istiadat humanisme di
daerah sekitar gunung Ararat.
Menurutnya, problem terbesar yang
dihadapi mereka saat ini adalah bagaimana mengadakan komunikasi dengan
penduduk asli setempat. Karena gunung-gunung yang tinggi itu dianggap
keramat oleh para penduduk asli setempat, dan mereka yakin akan
eksistensi “Perahu Nabi Nuh”, oleh karena itu selama berabad-abad,
mereka tidak pernah bersedia menceritakan tentang misteri yang
berhubungan dengan gunung-gunung itu kepada orang luar.
Kalau
mereka berhasil mendekati apa yang diduga sebagai struktur raksasa
setinggi 45 kaki, lebar 75 kaki dan panjangnya sampai 450 kaki yang
sempat tersingkap akibat gelombang panas dahsyat yang melanda Eropa pada
musim panas yang baru lalu, itu berarti akan memperkuat dugaan
sebelumnya.
Sebagian besar anggota tim penyelidik mengatakan, bahwa bagi mereka yang
memahami kitab Injil, jika keberadaan “Perahu Nabi Nuh” benar-benar
terbukti, maka itu akan menjadi simbol legendaris sepanjang sejarah
manusia, dan menjadi sebuah rekor perkembangan evolusi manusia. Seperti
diketahui kisah Nabi Nuh dan perahunya yang selamat dalam banjir besar
tercantum dalam Alkitab dan Al-Qur’an.
PENEMUAN AWAL
Sebenarnya, pencarian terhadap perahu Nabi Nuh sudah cukup lama
dilakukan. Setahun setelah terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi
dahsyat pada 2 Mei 1883 yang telah memorak-porandakan kampung di kaki
gunung Ararat, kerajaan Turki mengirim tim ekspedisi untuk melihat
akibat yang ditimbulkannya. Kapten Gayscoyne, duta Inggris di Istambul,
turut dalam ekspedisi itu. Saat itu mereka melihat “Perahu Nabi Nuh”.
Menindak lanjuti temuan itu, pada 1917, Kaisar Rusia Tsar Nicholas II
telah mengirim 150 orang pakar dari berbagai bidang dan tentara untuk
mencari dan menyelidiki perahu Nabi Nuh. Setelah sebulan, tim ekspedisi
itu baru sampai ke puncak Ararat.
Segala kesukaran telah
berhasil mereka lewati, dan akhirnya menemukan perahu Nuh tersebut.
Dalam keadaan terkagum, mereka mengambil gambar sebanyak mungkin. Mereka
mencoba mengukur panjang perahu Nuh dan didapati berukuran panjang 500
kaki, lebar 83 kaki dan tinggi 50 kaki, sebagian lainnya tenggelam di
dalam salju.
Hasil dari perjalanan itu dibawa pulang dan mau
diserahkan kepada Tsar, malangnya sebelum sempat melaporkan temuan itu
ke tangan kaisar, Revolusi Bolshevik Komunis (1917) meletus. Laporan itu
akhirnya jatuh ke tangan Jenderal Leon Trotsky. Sehingga sampai
sekarang masih belum diketahui, apakah laporan itu masih disimpan atau
dimusnahkan.
Tahun 1957, beberapa pilot Angkatan Udara Turki
sempat menyelidiki puncak Ararat, dan mendapati obyek di Provinsi Agri
menunjukkan bentuk sebuah perahu.
Namun, karena perang dingin Uni Soviet vs. AS, penemuan itu tidak
ditindaklanjuti dengan alasan “mencegah mata-mata AS mendekat”, Uni
Soviet melarang pesawat setiap negara memasuki di sekitar pegunungan
Ararat. Larangan itu baru dicabut pada 1982, dan sejak itu berbagai tim
ekspedisi mulai berdatangan lagi, namun tidak ada yang mampu
membuktikan.
Baru kemudian pada 1995, analis gambar satelit
Amerika Bolsey Taylor mulai memperhatikan obyek misterius yang disebut
“keajaiban gunung Ararat” itu. Ia menghabiskan beberapa tahun lamanya,
mengumpulkan sejumlah besar gambar dari satelit, dan mengklasifikasi
foto satelit tersebut, akhirnya didapati, bahwa itu adalah sebuah benda
raksasa yang panjangnya 180 meter.
Namun, mereka juga tidak
tahu persis benda apa sebenarnya, menurutnya bisa saja itu merupakan
benteng kuno Turki, atau mungkin reruntuhan sebuah pesawat, dan
kemungkinan juga itu adalah “Perahu Nabi Nuh”.
Sekitar tiga
tahun lalu, seperti ditulis G. Joseph, arkeolog Ron Wyatt dan David
Fasold menyatakan telah menemukan pendaratan “Perahu Nabi Nuh”. Penemuan
ini menyatakan juga bahwa jejak itu tidak berada di puncak Ararat
tetapi sekitar 20 mil dari puncak Ararat, dekat sisi dari Turki dan
Iran. Tetapi mereka percaya bahwa pasti benar apa yang dikatakan Alkitab
bahwa bahtera Nuh mendarat di puncak Ararat.
Pergeseran tanah
selama ribuan tahun, gempa bumi, adanya gunung baru, dapat mengakibatkan
bergesernya lokasi pendaratan tersebut dari puncak gunung Ararat ke
posisi sekarang. Lihat gambar berikut, adalah penandaan yang dilakukan
oleh para arkelog. Karena dengan mata telanjang, tanda tersebut sama
sekali tidak akan tampak. Penandaan tersebut diambil dari sebuah radar
khusus untuk mengidentifikasikan struktur tanah yang membentuk suatu
obyek.
Pengukuran
obyek yang ditandai mempunyai altitude 7.546 kaki. Panjangnya, 558
kaki, dan lebarnya 148 kaki. Ukuran tersebut hampir tepat seperti dalam
Alkitab di mana Allah memerintahkan Nuh untuk membuat suatu perahu yang
besar. Di sekitar obyek tersebut, juga ditemukan oleh Ron Wyatt sebuah
batu besar dengan lubang pahatan.
Mereka percaya bahwa batu
tersebut adalah “drogue-stones”, di mana pada zaman dahulu biasanya
dipakai pada bagian belakang perahu besar untuk menstabilkan perahu.
Radar dan peralatan mereka menemukan sesuatu yang tidak lazim pada level
“iron oxide” atau seperti molekul baja. Struktur baja tersebut setelah
dilakukan penelitian bahwa jenis “vessel” ini telah berumur lebih dari
100.000 tahun, dan terbukti bahwa struktur dibuat oleh tangan manusia.
Mereka percaya bahwa itu adalah jejak pendaratan perahu Nuh.
Disalin dengan sedikit ubahsuai dari :
http://www.zuarxpdc.com/2011/03/misteri-penemuan-bahtera-nabi-nuhthe.html#ixzz1NQF8emBt
Lagi gambar dan atikel berkaitan :
http://moeflich.wordpress.com/2007/11/24/perahu-nabi-nuh-ditemukan/
Sesungguhnya orang yang beriman itu ialah orang yang apabila disebutkan
Allah akan gementar hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
(ayat-ayat Allah) akan bertambahlah iman mereka, dan kepada Rab (Tuhan)
mereka bertawakal. ( Surah an-Anfal : Ayat 2 )
Wallahua'lam